LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

lagu ebiet g ade

 Ebiet G. Ade merupakan salah satu penyanyi terbaik Indonesia. Ebiet G. Ia tercatat dalam urutan ke-15 dalam daftar 25 artis terbesar Indonesia sepanjang masa yang dirilis oleh Majalah Rolling Stone Indonesia pada tahun 2008. Berbagai lagunya cukup dikenal di masyarakat, terutama lagu Berita Kepada Kawan yang sering diputar di televisi atau radio saat terjadi bencana alam.

Berikut ini informasi mengenai biografi, diskografi, dan lagu-lagu populer dan terbaiknya.


BIOGRAFI EBIET G. ADE

Nama aslinya Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far. Masyarakat mengenalnya sebagai Ebiet G. Ade. Perihal nama Ebiet, didapatkan saat duduk di bangku SMA karena guru kursus bahasa Inggrisnya yang orang asing melafalkan nama aslinya (Abid) menjadi Ebiet.

Ebiet G. Ade lahir tanggal 21 April 1954 di Wanadadi, Banjarnegara,  Jawa Tengah. Ayahnya bernama Aboe Dja'far dan ibunya bernama Saodah.

Ebiet G. Ade menikah dengan Koespudji Rahayu Sugianto (Yayu Sugianto) dan memiliki 4 anak, yaitu: Abietyasakti Ksatria Kinasih, Aderaprabu Lantip Trengginas, Byatriasa Pakarti Linuwih, dan Segara  Banyu Bening. 

Ebiet G. Ade adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu.Kelebihannya dibanding musisi lainnya terletak dalam kemahirannya menciptakan lirik yang puitis dan penuh makna. Pergaulannya dengan kalangan sastrawan (seperti Emha Ainun Nadjib) mengasah ketajaman perasaan dalam memilih diksi yang indah untuk lagu-lagu yang ia nyanyikan.


DISKOGRAFI EBIET G. ADE

Album Camellia I (1979)

Daftar Lagu

  • Lagu untuk Sebuah Nama
  • Camellia I
  • Pesta
  • Nasihat Pengemis untuk Istri dan Doa untuk Hari Esok Mereka
  • Dia Lelaki Ilham dari Sorga
  • Jakarta I
  • Hidup I (Pernah Kucoba untuk Melupakan Kamu)
  • Hidup II (Obsessi Kp. I/203)
  • Berjalan di Hutan Cemara
  • Episode Cinta yang Hilang

Album Camellia II (1979)

Daftar Lagu

  • Berita Kepada Kawan
  • Camellia II
  • Cita-Cita Kecil si Anak Desa
  • Nyanyian Ombak
  • Cinta di Kereta Biru Malam
  • Mimpi di Parang Tritis
  • Hidup III
  • Kontradiksi di Dalam
  • Frustrasi
  • Sajak Pendek Bagi IR.

Album Camellia III (1980)

Daftar Lagu

  • Elegi Esok Pagi
  • Camellia III
  • Dosa Siapa? Ini Dosa Siapa?
  • Kalian Dengarkan Keluhanku (Dari Seseorang yang Kembali dari Pengasingan)
  • Sepucuk Surat Cinta
  • Lolong
  • Hidup IV
  • Saksikan Bahwa Sepi
  • Ada yang Tak Mampu Ku Lupa
  • Untukmu, Kekasih

Album Camellia 4 (1980)

Daftar Lagu

  • Nyanyian Rindu
  • Camellia IV (Requiem)
  • Titip Rindu buat Ayah
  • Nyanyian Pendek buat Anak Gadis Berambut Panjang
  • KepadaMu Aku Pasrah
  • Jakarta II
  • Dua Menit Ini Misteri
  • Doa Sepasang Petani Muda
  • Seberkas Cinta yang Sirna
  • Senandung Jatuh Cinta

Album Langkah Berikutnya (1982)

Daftar Lagu

  • Senandung Pucuk-pucuk Pinus
  • Nyanyian Cinta Satu Ketika
  • Yang Telah Selesai
  • Dzaffin
  • Kado Kecil buat Istri
  • Biduk Telah Sarat dan Kutambatkan
  • Orator
  • Sebuah Tragedi 1981
  • Potret Hitam-Putih
  • Hidup V

Album Tokoh-Tokoh (1982)

Daftar Lagu

  • Untuk Kita Renungkan
  • Dendang Kita Bersama
  • Tentang Seorang Sahabat
  • Cerita Cinta Suminah dan Tukang Sapu
  • Nyanyian Siang dan Malam
  • Seruling Malam
  • Lakon Anak-Anak Bencana
  • Tetes-Tetes Doa Kami
  • Kapankah Kita Berlabuh
  • Mimpi-Mimpi yang Kandas

Album 1984 (1984)

Daftar lagu:

  • Bingkai Mimpi
  • Catatan Seorang Penyair
  • Sejoli Kasih Sarman dan Lasmi
  • Taubat
  • Konserto Doa
  • Pengemis dan Tukang Copet
  • Puisi Bulan Madu
  • Eksekusi
  • Dongeng dari Negri Antah-Berantah
  • Nyanyian Bumi Seberang (Bona ni Pasogit)

Album Zaman (1985)

Daftar lagu:

  • Nyanyian Kasmaran
  • Anak
  • Kugandeng Tangan GaibMu
  • Zaman
  • Ayah, Aku Mohon Maaf
  • Wajahku Masih yang Kemarin
  • Khilaf
  • Dan Hari Ini Engkau
  • Gadis Remang-remang
  • Nyanyi Rindu untuk Ibu

Album Isyu! (1986)

Daftar lagu:

  • Orang-Orang Terkucil
  • Selingkuh
  • Cinta Sebening Embun
  • Isyu
  • Opera Tukang Becak
  • Orang-Orang Terkucil (Instrumental)
  • Kesaksian Anak Sampah
  • Potret Anak Harapan
  • Kita Hanya Bidak-Bidak Catur
  • Hemat Cintamu

Album Menjaring Matahari (1987)

Daftar lagu:

  • Menjaring Matahari
  • Nyanyian Suara Hati
  • Cintaku Kandas di Rerumputan
  • Asmara Satu Ketika
  • Tak Pernah Pupus Rinduku
  • Di Manakah Matahariku?
  • Perjalanan Menjaring Matahari
  • Ketegaran Hati Seorang Pengemis dan Anaknya
  • Di Tikungan Jalan Cintaku Tertambat
  • Bunga-Bunga Cinta

Album Sketsa Rembulan Emas (1988)

Daftar lagu:

  • Masih Ada Waktu
  • Sketsa Rembulan Emas
  • Kalian Boleh Coba
  • Yang Terluka
  • Yogyakarta
  • Aku Pasrah Kepada Kebenaran
  • Nyanyian Burung dan Pepohonan
  • Huru-Hara
  • Ada Sisa-Sisa Suara

Album Seraut Wajah (1990)

Daftar lagu:

  • Seraut Wajah
  • Dengarkanlah Kata-Kataku
  • Apakah Ada Bedanya
  • Biarlah Aku Diam
  • Langit Terluka
  • Ketika Aku Mulai
  • Berjalan Diam-Diam
  • Kembara Lintasan Panjang 

Album Kupu-Kupu Kertas (1995)

Daftar lagu:

  • Kupu-Kupu Kertas
  • Ketika Duka Menyeruak
  • Hidupku Milikmu
  • Kosong
  • Apakah Mungkin
  • Kupu-Kupu Kertas (Minus One)
  • Biarkanlah Hati yang Bicara
  • Rinduku Menggumpal
  • Rembulan Menangis
  • Ingin Kupetik Bintang Kejora
  • Titip Rindu buat Ayah (Live)
  • Camellia II (Live)

Album Bahasa Langit (2001)

Daftar lagu:

  • Tatkala Letih Menunggu
  • Kau Rengkuh Mentari, Kau Dekap Rembulan
  • Rindu Kehadiranmu
  • Sketsa Wajah Buram
  • Titip Rindu buat Ayah
  • Ingin Kupetik Bintang Kejora
  • Bias Warna
  • Bahasa Matahari
  • Nyanyian Getir Tanah Air

Album Serenade (2014)

Daftar Lagu:

  • Serenade
  • Di Sudut RumahMu
  • Engkaulah Yang Merebut Hatiku
  • Bila Kita Ikhlas
  • Gemuruh Deburan Ombak.. Cintaku Untukmu
  • Maka Rekatlah Cinta Kita
  • Tuhan Tak Pernah Henti
  • Tanah Air Mata

Lagu Lain:

  • Demikianlah Cinta (Album In Love:25th Anniversary, 2007)
  • Izinkan Aku Reguk CintaMu (Album Masih Ada Waktu, 2008)
  • Rindu Selintas Bayang (Album Balada Sinetron Cinta, 2000)
  • Surat Dari Desa (Album Artis2 Top dalam Lomba Cipta Lagu Pembangunan 87, 1987)
  • Aku Ingin Pulang (Album Aku Ingin Pulang, 1993)
  • Untuk Anakku Tercinta (Album 10 Karya Cipta Lagu Asean Pop Song Festival Ke:2, 1982)


cover album ebiet g. ade

LAGU TERBAIK DAN POPULER EBIET G. ADE

1. Berita Kepada Kawan

Berita Kepada Kawan adalah lagu terbaik, terhebat, dan terpopuler Ebiet G. Ade. Lagu ini menduduki peringkat ke-7 dalam daftar 150 lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia (2009). Lagu ini terdapat dalam album Camellia II yang dirilis tahun 1979. Lagu ini ditulis berkenaan dengan bencana gas beracun yang memakan puluhan korban jiwa yang terjadi di Pegunungan Dieng di Jawa Tengah.

Lagu Berita Kepada Kawan sangatlah populer. Lagu ini selalu hadir di berbagai televisi sebagai lagu latar manakala terjadi bencana alam di Indonesia. Keindahan lagu ini, selain musiknya, terletak pada rangkaian liriknya yang indah. Liriknya berkisah tentang seorang gembala kecil yang menangis sedih sebab orang tuanya meninggal saat bencana melanda. Sang aku merasa terpukul mendengarkan penuturan gembala kecil, tetapi ia sendiri tidak mendapat jawaban kegundahan hatinya. Mengapa terjadi bencana, ia tak tahu pasti jawabnya. Lalu, terlontarlah kata "coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang" yang menyiratkan kelemahan manusia akan jawaban berbagai fenomena yang terjadi di alam.

Berikut petikan liriknya:

Barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana.
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa.
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.


2. Untuk Kita Renungkan

Lagu ini juga amat populer di masyarakat. Seperti halnya Berita Kepada Kawan, lagu ini juga sering diputar manakala terjadi bencana. Lagu ini diciptakan oleh Ebiet G.Ade berkenaan dengan bencana letusan Gunung Galunggung di Jawa Barat pada 1982. Lagu ini terdapat dalam album Tokoh-Tokoh (1982). Pesan dari lagu ini adalah kepasrahan saat terjadi bencana alam. Segala anugerah dan bencana adalah kehendak Tuhan. Daripada menyalahkan keadaan, lebih baik manusia melihat ke dalam diri dan menyucikan batin sembari tunduk sujud pada-Nya.

Berikut petikan liriknya:

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya. Kita mesti tabah menjalani.
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya.


3. Camellia I

Camellia adalah sosok perempuan khayalan yang menjadi tokoh sentral dalam empat lagu Ebiet G. Ade yang berjudul sama dengan urutan seri I s.d. IV. Keempat lagu tersebut seakan bersambung, mulai dari kekaguman kepada Camellia sampai dengan meninggalnya sosok gadis idaman tersebut. Di antara keempat lagu tersebut, bagi saya yang paling indah adalah lagu Camellia I. Lagu yang dirilis tahun 1979 ini begitu puitis. Liriknya bercerita tentang kekaguman kepada seorang wanita idaman, yang kehadirannya sangat dinantikan oleh tokoh aku. Hadirnya sosok Camellia mampu membuat kehidupan sang aku yang selama ini gersang menjadi cerah dan bersemi kembali.

Lagu Camellia I berhasil duduk di peringkat 50 dari 150 lagu terbaik Indonesia sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone Indonesia.

Berikut petikan liriknya:

Dia Camelia, puisi dan pelitaku
Kau sejuk seperti titik embun membasahi daun jambu, di pinggir kali yang bening.


4. Titip Rindu Buat Ayah

Lagu ini adalah ungkapan rasa hati seorang anak kepada sang ayah. Dalam lagu ini tampaklah kekaguman sang anak akan semangat hidup sang ayah. Sang anak ingin berbakti membantu kehidupan sang ayah, namun apa daya kehidupan sang anak sedang tidak dalam kondisi yang baik.

Berikut petikan liriknya:

Ayah, dalam hening sepi, ku rindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban


5. Lagu Untuk Sebuah Nama

Lagu ini adalah ungkapan kasih tak sampai. Sang aku yang berada di depan sang gadis yang menawan tiada sanggup untuk menyapa dan mengisyaratkan kata cinta. Ia hanya mampu diam terpana. Ia tidak mampu dan tidak berani mengungkapkan kata cinta yang selama ini dipendamnya. Untuk membesarkan hatinya, ia pun berkata pada dirinya sendiri bahwa sang gadis bukanlah diciptakan untuknya dan cinta tak mesti menyatu.

Berikut petikan liriknya:

Mengapa aku mesti duduk di sini, sedang kau tepat di depanku.
Mestinya aku berdiri berjalan ke depanmu, ku sapa dan kunikmati wajahmu.
Atau kuisyaratkan cinta. Tapi semua tak kulakukan. Kata orang cinta mesti berkorban


6. Menjaring Matahari

Lagu ini adalah cerita tentang kegalauan hati yang melanda hati sang aku. Betapa kabut dan mendung menyelimuti pikirannya. Roda kehidupan menggilasnya. Hidupnya tertatih-tatih. Ia pun merasa bahwa hanya ada satu yang dapat menolongnya, yakni Tuhan. Ya, hanya Tuhan yang mampu menyelamatkan kehidupannya.

Berikut petikan liriknya:

Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku?
Pekat, hitam berarak menyelimuti matahari.
Aku dan semua yang ada di sekelilingku.
merangkak menggapai dalam gelap.


7. Kupu-Kupu Kertas

Dari liriknya, kemungkinan lagu kupu-kupu kertas adalah tentang wanita penghibur yang menaburkan jala asmara. Ia bergerak ke sana-sini dengan kebencian akan pekerjaan yang dilakukannya, untuk mencari nafkah dalam bias lampu temaram.

Berikut petikan liriknya:

Kupu-kupu kertas, yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna, dibias lampu temaram


8. Nyanyian Rindu

Sebagaimana judulnya, lagu ini adalah tentang kerinduan mendalam sang aku kepada kekasih hatinya. Betapa saat ia berada di tempat yang jauh, ia tetap terkenang sang kekasih. Bahkan saat malam tiba, ia pun bermimpi wajah sang kekasih berada di langit-langit kamarnya.

Berikut petikan liriknya:

Coba engkau katakan padaku, apa yang seharusnya aku lakukan?
Bila larut tiba wajahmu terbayang, kerinduan ini semakin dalam.


9. Dosa Siapa, Ini Dosa Siapa

Lagu ini bercerita tentang seorang ayah yang bermasa lalu kelam. Ia punya anak. Akibat perilaku sang ayah yang buruk, si anak pun menanggung noda di mata masyarakat. Sang ayah merasa berdosa. Saat ia menyaksikan anaknya, betapa ia bersedih. Ingin ia meminta maaf kepada sang anak yang bahkan belum mengerti apa arti kata maafnya.

Berikut petikan liriknya:

Oh oh engkau anakku, yang menanggungkan noda.
Sedang engkau terlahir, mestinya sebening kaca.
Apa yang dapat kubanggakan?
Kata maafku pun belum kau mengerti

* * *

Post a Comment