Hubungan cinta jarak jauh (long distance relationship / LDR) adalah sesuatu yang berat untuk dijalani oleh pasangan suami istri (pasutri). Tidaklah mudah menjaga ikatan batin antara keduanya. Diperlukan upaya agar ikatan cinta dapat terjalin dengan kuat.
Dengan beratnya hubungan jarak jauh, pasutri harus bersikap waspada manakala ada tanda-tanda hubungan asmara di antara mereka mengarah pada sesuatu yang tidak sehat.
Tanda-tanda ini adalah alarm bahaya yang harus diwaspadai agar pasutri dapat mengambil tindakan yang tepat, misalnya mengakhiri hubungan LDR dengan hidup bersama seatap kembali (tentu dengan konsekuensi tertentu) atau tetap menjalani LDR tetapi dengan meningkatkan kualitas hubungan di antara mereka.
Apakah tanda-tanda adanya hubungan yang tidak sehat tersebut? Berikut beberapa di antaranya.
1. Komunikasi yang tidak baik
Tanda komunikasi yang tidak baik meliputi: malas berkomunikasi, tidak senang jika dihubungi/ditelpon, ingin segera menyudahi percakapan saat berkomunikasi, dan lain sebagainya.
Saat seseorang sulit dihubungi oleh sang pasangan, ada banyak kemungkinan penyebabnya, misalnya ia sedang sibuk, sedang sakit, atau sedang jenuh dengan pasangannya.
Jika hal tersebut hanya terjadi sesekali, tentu saja masih merupakan kelumrahan. Akan tetapi, bila hal tersebut terjadi berulang-ulang, itu merupakan tanda adanya hubungan yang tidak sehat antara mereka berdua.
2. Terdapat foto mesra dan percakapan intens di media sosial dengan lawan jenis
Saat ini adalah era media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter (X), di mana banyak orang gemar membagikan foto atau memperbarui linimasa mereka secara rutin.
Jika seseorang yang sedang menjalani hubungan jarak jauh pernah mengunggah foto mesra dengan lawan jenis, hal itu bisa menjadi tanda bahwa hubungan dengan pasangannya sedang bermasalah.
Demikian pula jika seseorang sering berkomunikasi secara intens dan membahas hal-hal pribadi dengan orang yang sama di media sosial, hal itu bisa menjadi tanda peringatan bagi hubungan suami istri yang sedang menjalani LDR.
Hal ini tidak selalu berarti telah terjadi hubungan asmara dengan pihak ketiga, melainkan lebih merupakan tanda peringatan bahwa ada masalah dalam hubungan dengan suami atau istri.
Dalam hal ini, sang suami/istri sebaiknya segera mengonfirmasi apakah benar ada hubungan khusus dengan pihak ketiga. Langkah ini penting untuk mencegah terjadinya masalah yang lebih serius dalam rumah tangga, seperti perselingkuhan.
Namun patut diingat, konfirmasi bukanlah tuduhan sehingga harus dilakukan dengan cara yang baik supaya tidak menimbulkan percekcokan atau perdebatan sengit.
3. Tidak berkunjung ketika ada waktu dan biaya
Bertemu dengan pasangan tercinta seharusnya menjadi momen yang membahagiakan. Oleh karena itu, ketika pasangan suami istri yang menjalani LDR memiliki waktu, kesempatan, dan dana yang memadai, biasanya salah satu akan berinisiatif untuk mengunjungi pasangannya.
Jika seseorang memiliki waktu, biaya, dan kesempatan untuk bertemu pasangannya namun tidak menunjukkan keinginan untuk melakukannya, maka hal itu bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan cinta mereka.
Sebagai catatan, hal ini harus dipahami dengan hati-hati karena mungkin ada alasan lain mengapa seseorang tidak mengunjungi pasangannya, misalnya karena ia sedang menghemat uang untuk keperluan mereka di masa depan.
4. Pasangan tidak mengajak berkumpul kembali ketika ada kesempatan
Seorang suami tentu akan merasa bahagia jika bisa tinggal serumah dengan istrinya, begitu pula sebaliknya.
Namun, jika kesempatan itu datang dan ia sama sekali tidak menunjukkan niat untuk mengajak pasangannya, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang patut dicurigai atau diwaspadai dalam hubungan mereka.
Namun demikian, hal ini juga harus dipahami dengan hati-hati karena terkadang ada pertimbangan khusus mengapa seseorang tidak segera mengajak pasangannya untuk hidup bersama kembali ketika kesempatan datang, misalnya terkait dengan pertimbangan biaya.
5. Sering terjadi pertengkaran
Hubungan LDR adalah sesuatu yang berat sehingga sangat mungkin terjadi pertengkaran dengan pasangan.
Rasa jenuh dalam menjalani hubungan jarak jauh dapat memicu emosi yang tidak terkendali, yang pada akhirnya bisa memicu pertengkaran dengan pasangan, baik melalui percakapan telepon maupun interaksi di media sosial.
Pertengkaran yang sesekali terjadi tentu wajar. Akan tetapi, pertengkaran yang berkelanjutan merupakan sesuatu yang buruk bagi hubungan LDR dan menjadi alarm bahaya yang perlu untuk dilakukan tindakan segera.
6. Adanya kabar bahwa pasangan tidak setia
Ketika ada kabar bahwa pasangan tidak setia, seseorang tidak boleh hanya berdiam diri membiarkan begitu saja kabar itu tanpa tindakan apa pun.
Dia sebaiknya melakukan konfirmasi atau tabayyun kepada sang pasangan atau kepada pemberi berita untuk mendapatkan kebenaran atas berita tersebut.
Tabayyun harus dilakukan dengan cara yang benar, dan bukan dengan cara menuduh secara sepihak.
Dengan mendapatkan kabar yang benar, seseorang dapat menentukan pilihan yang akan diambil sehubungan dengan relasinya dengan sang pasangan.
* * *
Demikian 6 tanda hubungan LDR mulai tidak sehat. Tanda-tanda tersebut harus disikapi dengan baik. Kewaspadaan perlu ditingkatkan meskipun belum tentu ada yang salah jika salah satu tanda di atas muncul.
Post a Comment